Infokabarindonesia.com, Pekanbaru - Idul Adha kali ini terselip cerita seorang buruh bangunan berkurban dengan modal Rp 55 ribu. Cerita itu datang dari pria bernama Wahidun, sebagai buruh bangunan ia harus menabung setiap gajian untuk bisa ikut berkurban.
Wahidun adalah warga Jalan Cipta Karya, Kompleks Trans Jasa Industri, Pekanbaru. Untuk berkurban, bapak 7 orang anak itu harus menyisihkan gaji yang diterima tiap akhir pekan.
Bahkan, uang gaji yang diterima terkadang tak sampai ke rumah. Ia langsung setor ke kas pemuda setempat Rp 55 ribu agar bisa ikut berkurban tahun ini.
"Kalau saya gajian itu setiap Sabtu sore, pulang langsung setor Rp 55 ribu," ucap Wahidun ketika berbincang di Masjid Al-Hijrah, Minggu (16/6/2024).
Sebagai buruh bangunan, Wahidun telah meniatkan ikut sebagai peserta kurban tahun lalu. Saat itu, Wahidun mendapat kabar ada 'Kurban Pemuda' dengan pola menabung selama 1 tahun.
"Tahun lalu dapat kabar ada namanya itu 'Kurban Pemuda'. Setiap minggu nabung untuk kurban Rp 55 ribu, dikumpulkanlah selama 1 tahun," kata Wahidun.
Mendengar kabar itu, Wahidun mendaftar sebagai peserta kurban. Untuk satu ekor sapi atau kerbau ada 7 peserta dan salah satunya adalah namanya.
Menurutnya, pola tersebut dinilai sangat membantu peserta kurban. Sebab, para peserta dapat menabung untuk bisa ikut kurban saat hari raya Idul Adha.
"Insyallah kalau diniatkan bisa, nabung setiap minggu. Karena kalau langsung bayar terasa juga ya, tapi kalau pola ini tentunya tidak terasa," kata pria berusia 51 tahun tersebut.
"Ini juga berkat kekompakan pemuda yang ada di Trans Jasa Industri. Jadi untuk dana kurban tidak berat dan mudah mau dapat 6 ekor," katanya.
Hal senada disampaikan pemuda setempat, Jailani. Pria berusia 21 tahun itu mengaku pertama kali ikut kurban.
"Ini pertama kali karena program 'Pemuda Berkurban'. Alhamdulillah bisa ikut kurban sama teman-teman lainnya," kata Jailani.
sumber : detik.com