PEKANBARU - Pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru, kini sudah dilakukan bersama Lembaga Pengelola Sampah (LPS) kelurahan. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, memberdayakan LPS di seluruh kelurahan pasca peralihan dari pihak swasta.
Wali Kota (Wako) Pekanbaru Agung Nugroho, menilai persoalan tumpukan sampah yang sempat terjadi pasca masa transisi pengelolaan dari pihak ketiga sudah mulai teratasi.
"Kami sudah keliling Pekabaru, dan bisa dikatakan Pekanbaru sudah hampir mendekati zero sampah," kata Agung Nugroho, Senin (23/6/2025).
Ia menuturkan, Pemko Pekanbaru menggerakkan seluruh pihak untuk melakukan penanganan sampah pasca diputusnya kontrak kerjasama dengan pihak swasta.
"Kita menggerakkan seluruh elemen dari masyarakat tingkat RT, RW hingga DLHK, dan memutus kontrak (kerjasama dengan swasta) itu adalah sesuatu hal yang terbaik," ungkapnya.
Pemko Pekanbaru, memastikan bahwa LPS kelurahan sudah beroperasi efektif. LPS mengangkut sampah dari lingkungan masyarakat ke trans depo atau penampungan sementara.
Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar mengatakan bahwa LPS sudah mulai efektif melakukan pengangkutan sampah hampir di 83 kelurahan.
"Saya rasa saat ini sudah hampir seluruhnya LPS aktif, paling tingal dua atau tiga LPS saja lagi yang belum," kata Markarius Anwar, Selasa (17/6/2025).
Menurutnya, tumpukan sampah sempat terjadi dimana-mana pasca pemutusan kontrak kerjasama dengan pihak ketiga pada beberapa waktu lalu.
Namun, saat ini persoalan tumpukan sampah tersebut sudah mulai teratasi. LPS sudah mulai bekerja dan tumpukan sampah yang ada pada TPS di beberapa ruas jalan sudah tidak ada lagi.
"Karena LPS ini langsung membuang sampah ke TPS wilayah atau trans depo. Itu kita sudah sediakan di beberapa titik," pungkasnya.